KURSUS PERSIAPAN SENIOR

Kaum religius yang berada di penghujung masa pensiun atau purna tugas perlu dibantu untuk menerima situasi dirinya, dan dipersiapkan memasuki masa senja usia. Pada masa transisi ini, bisa jadi muncul kecemasan atau kekawatiran, bahkan ketakutan-ketakutan. Karenanya, kadang-kadang muncul anggota-anggota komunitas yang “antik” yang ditandai dengan kemelekatan terhadap jabatan, saudara atau saudari dalam tarekat, atau tidak mau pindah komunitas.

Kursus Persiapan Senior menawarkan bantuan berupa penyegaran rohani lewat sarana-sarana penyadaran akan realitas diri seorang senior yang ditandai kesehatan fisik yang mulai menurun, perlunya aktifitas-aktifitas kognitif seperti membaca, atau permainan yang merangsang otak. Juga penyegaran rohani berupa olah rohani dengan doa-doa batin atau doa-doa yang lebih kontemplatif.

Diharapkan, setelah melewati kursus ini, peserta samakin mampu untuk menerima dengan penuh syukur dan sukacita realitas diri yang makin menurun daya fisiknya, dan melepaskan tugas-tugas kerasulan aktif untuk memasuki tahap baru hidup baktinya dalam kerasulan kontemplatif.

Adapun tujuan dari Kursus Persiapan Senior ini adalah:

  • Membantu para religius senior mempersiapkan diri memasuki tahap baru dari kegiatan kerasulan aktif ke kerasulan kontemplatif.
  • Membantu para religius senior untuk menerima dengan penuh syukur dan gembira realitas dirinya yang tidak lagi bisa merasul secara aktif di masyarakat.
  • Membantu para religius senior menemukan bahwa kehadirannya masih mempunyai makna dan arti bagi tarekat, Gereja dan masyarakat.

Baca juga : Kursus Pembina Rohani

Durasi waktu untuk pelaksanaan Kursus Persiapan Senior adalah empat puluh hari, dan diperuntukkan  kepada imam, biarawan-wati yang berusia 51-60 tahun.

Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, suasana diciptakan dan beberapa sarana dikondisikan selama kursus:

  • Refleksi pribadi lewat Buku Harian, setiap malam 40 menit
  • Pengembangan hobby
  • Pendampingan pribadi sekali seminggu
  • Doa terbimbing dua kali seminggu
  • Olah raga terpimpin dua kali seminggu
  • Outing sekali dalam masa kursus
  • Rekoleksi setiap hari Sabtu
  • Retret delapan hari (oktiduum) dengan bimbingan pribadi, pada akhir kursus